“PEDIHNYA SIKSA NERAKA”
Pengertian Neraka
- Neraka adalah tempat berlakunya
hukum pengadilan Allah bagi orang-
orang yang berdosa dan durhaka
kepadanya.
- Neraka adalah tempat balasan
yang setimpal sesuai dengan
perbuatan atau dosa yang dilakukan
manusia selama hidupnya di dunia.
- Neraka puncak dari segala
kesengsaraan dan kepedihan, tak
ada kesenangan, jauh dari
pertolongan, segala macam siksaan
yang mengerikan telah tersedia,
suara-suara menakutkan, jeritan-
jeritan pilu karena kesakitan, ratap
penyesalan, bau busuk darah dan
nanah menggelegaknya cairan logam
yang panas merebusjasad tak
berkesudahan.
Adapun tingkatan neraka yaitu:
• Jahanam
• Lazha• Jahim
• Hutamah
• Saqar
• Sa’ir
• Hawiyah
kemudian Rasulullah diperlihatkan
siksaan-siksaan yang ada di neraka,
diantaranya:
Rasulullah S.A.W diperlihatkan
seseorang yang dibelenggu kedua
tangan dan kakinya, dibenamkan
kedalam cairan yang mendidih yang
tak terkira panasnya. Mereka
menjerit-jerit kesakitan, setelah
dibenamkan mereka ditarik lagi ke
atas kali ini di tuangkan cairan
logam mendidih dan membara
kedalam mulut mereka. Itulah
siksaan bagi orang-orang yang tak
percaya adanya Tuhan. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda:“Sesungguhnya,
tebal kulit seorang kafir (di neraka)
ialah 42 hasta ukuran orang kuat
yang besar. Giginya sebesar gunung
Uhud, dan sungguh tempat
duduknya dia di Jahannam seluas
Makkah dan Madinah.” (HR. At-
Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat
Shahihul Jami’ no. 2110) Namun,
karena dahsyatnya neraka, kulit
tersebut matang ketika terbakar.
Allah Subhanallahu wa Ta’ala
berfirman: “Sesungguhnya orang-
orang yang kafir terhadap ayat-ayat
Kami, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam neraka. Setiap kali
kulit mereka hangus, Kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain
supaya mereka merasakan azab.
Sesungguhnya Allah Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana.” (an-Nisa: 56)
Kemudian Rasulullah
diperlihatkan orang-orang yang
meninggalkan sholat ketika hidup di
dunia, mereka mendapatkan balasan
tubi menimpa kepala mereka sampai
hancur. Kepala itu tumbuh lagi dan
dipukul lagi, begitulah seterusnya.
“Maka kecelakaanlah bagi orang-
orang yang shalat. (Yaitu) orang-
orang yang lalai dari shalatnya.” (QS.
Al-Ma’un: 4–5). Para ulama
menerangkan bahwa yang dimaksud
“lalai” dalam ayat di atas mencakup
tiga bentuk perbuatan, yaitu:
Menunda-nunda shalat hingga
baru dikerjakan ketika waktu shalat
hampir berakhir.
Mengerjakan shalat tanpa
memperhatikan syarat dan rukunnya
sebagaimana yang diperintahkan.
Mengerjakan shalat tanpa disertai
kekhusyukan dan tanpa merenungi
makna bacaan shalat. Adapun siksa
kubur, yang akan dialami oleh orang
yang lalai dalam shalatnya,
disebutkan dalam hadis Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
sahabat Samurah bin Jundab. Dalam
hadis tersebut diceritakan bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melihat siksa bagi orang yang lalai
dalam shalatnya, yaitu kepalanya
akan dipecahkan dengan sebuah
batu besar dan hal itu dilakukan
berulang kali. (HR. Bukhari)
Ditunjukkan pula balasan bagi
orang-orang yang sengaja
meninggalkan puasa di bulan
ramadhan,Dari Abu Umamah al-
Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wassalam berkata,
“… Kemudian keduanya membawaku,
ternyata ada satu kaum yang
digantung dalam keadaan kaki di
atas dan mulut mereka robek-robek.
Darah mengalir dari mulut mereka.
Aku berkata, ‘Mereka adalah orang
yang berbuka di bulan puasa
sebelum dihalalkan berbuka’.” (HR.
Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.
Lihat ash-Shahihah no 3951,
dinyatakan shahih oleh asy-Syaikhg
Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)
Lalu diperlihatkan orang-orang
yang perutnya mengembung besar
melebihi perutnya, dari mulutnya
keluar cairan nanah yang berbau
sangat busuk, sedangkan sekujur
tubuhnya dirayapi berbagai macam
binatang berbisa yang tiada henti-
hentinya menggigit dan menyengat
sambil mengeluarkan bisa. Itulah
siksaan bagi orang-orang yang suka
berjudi, mabuk-mabukan dengan
minuman keras sehingga lenyap akal
pikiran mereka, memakan makanan
haram pada waktu hidup di dunia.u
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu
Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda,
“Ada tiga macam manusia yang tidak
masuk surga, peminum khamr,
pemutus silaturahim, dan orang
yang mempercayai sihir. Barangsiapa
mati sebagai peminum khamr, maka
Allah memberinya minum dari
sungai Ghuthah. Seseorang
bertanya, ‘Apa itu sungai Ghuthah?’
Rasul menjawab, ‘Sungai yang
mengalir dari kemaluan para
pelacur. Para penghuni neraka
lainnya merasa terganggu oleh bau
kemaluan mereka’.” (HR. Ahmad
dalam Musnadnya 4/399)
“Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan”. (Al
Maaidah: 90)
Kemudian bagi orang-orang yang
suka memfitnah sehingga
mencelakakan orang lain, maka lidah
dan bibirnya dipotong-potong. Lidah
dan bibirnya yang putus itu segera
tumbuh lagi, lalu dipotong lagi
hingga seterusnya.
Di tunjukkan lagi orang-orang
yang mencakari dan menggaruk
badanya sendiri dengan kuku yang
panjang dan tajam, dan
mengucurkan darah. Itulah siksaan
bagi orang-orang yang bertengkar
sesama muslim.,
Ada juga dua orang sedang
berkelahi mati-matian dikelilingi
binatang raksasa, mereka itu adalah
orang-orang yang semasa hidupnya
suka berjudi dan mengadu binatang
seperti ayam, jangkrik, kambing,
kuda dan lain-lain.
Ada sekelompok orang yang
menghadapi daging segar tapi
mereka lebih suka memakan daging
yang amat busuk dari pada daging
segar, itulah siksaan bagi pelaku
zina, mereka berbuat serong padahal
mereka mempunyai istri atau suami
yang sah. Masih hadits dari Abu
Umamah al-Bahili radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam berkata, “… Kemudian
keduanya membawaku, ternyata ada
satu kaum yang tubuh mereka
sangat besar, bau tubuhnya sangat
busuk, paling jelek dipandang, dan
bau mereka seperti bau tempat
pembuangan kotoran (comberan).
Aku tanyakan, ‘Siapakah mereka?’
Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah
pezina laki-laki dan
perempuan’.” (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Ibnu Hibban. Lihat ash-
Shahihah no 3951, dinyatakan
shahih oleh asy-Syaikh Muqbil
dalam ash-Shahihul Musnad)
“Barangsiapa yang melakukan
demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa (nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab
untuknya pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam azab itu”.(Al
Furqaan: 68-69)
Dan ada pula yang berenang di
genangan darah dan nanah yang
panas, mereka di hujani batu-batu
neraka yang panas membara hingga
kepala mereka hancur, itulah siksa
bagi orang yang semasa hidupnya di
duniasuka memakan riba atau
membungakan uang berlipat-lipat.
Lalu di tempat lain terlihat orang-
orang yang ditusuk mulutnya,
telinganya,hidungnya. Itulah siksaan
bagi orang yang mempergunakan
mulut telinga, mata dan hidungnya
untuk berbuat dosa dan maksiat,
dulu mulutnya digunakan untuk
mengumpat, berdusta, bergunjing,
dan berkata kotor, telinga, mata dan
hidung digunakan untuk berbuat
maksiat dan dilarang agama. Dari
Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam bersabda: “Akan
didatangkan seseorang kemudian dia
dicampakkan ke neraka. Maka dia di
sana berputar seperti berputarnya
keledai di tempat penggilingannya,
hingga para penduduk neraka
berkumpul mengelilinginya. Mereka
berkata kepadanya: “Wahai fulan,
bukankah engkau dulu di dunia yang
menyuruh kami kepada yang baik
dan melarang kami dari yang
mungkar?” Usamah berkata, dia
menjawab: “Aku dulu menyuruh
kalian kepada yang baik (tapi) aku
tidak melakukannya. Dan aku
melarang kalian dari yang jelek,
(tapi) aku melakukannya.” (Shahihul
Jami’) Dari Anas bin Malik bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda: “Pada malam
Isra’ aku dibawa kepada beberapa
kaum yang lidah mereka dipotong
dengan gunting api. Setiap kali
selesai dipotong, lidah itu kembali
lagi. Aku berkata: “Siapa mereka itu,
wahai Jibril?” Jibril berkata: “Mereka
adalah para penceramah dari
kalangan umatmu yang mereka
mengucapkan apa yang tidak mereka
lakukan dan mereka membaca
Kitabullah, tapi tidak
mengamalkannya.” (Shahihul Jami’:
128)
Terhadap orang yang
mendustakan ayat seperti Al Qur’an,
mereka akan ditimpa kehinaan dan
siksa yang keras: “Apabila datang
sesuatu ayat kepada mereka, mereka
berkata: “Kami tidak akan beriman
sehingga diberikan kepada kami
yang serupa dengan apa yang telah
diberikan kepada utusan-utusan
Allah.” Allah lebih mengetahui di
mana Dia menempatkan tugas
kerasulan. Orang-orang yang
berdosa, nanti akan ditimpa
kehinaan di sisi Allah dan siksa yang
keras disebabkan mereka selalu
membuat tipu daya.” [Al An’aam
124]
Orang-orang yang mengabaikan
ajaran dan perintah agama serta
tidak yakin dengan adanya Tuhan,
maka kepala mereka disiram dengan
cairan timah panas, tentu saja
mereka melolong kesakitan
terkelupas kulit dan daging dibagian
kepala mereka.
Siksaan bagi koruptor, pemeras,
perampok, dan pencuri tanganya
yang dipotong utuh lagi, namun
segera di potong lagi.
Dan bagi para pelacur, gigolo
(pelacur laki-laki), wanita yang suka
menggugurkan kandungan karena
hubungan gelap dan para
pengusaha rumah pelacur,
digantung dan dibenamkan ke dasar
neraka.
Sedangkan bagi para pelaku homo
seksual dan lesbian, pantatnya
ditusuk dengan besi menyala dan
dipanggang diatas api neraka yang
menjilat-jilat.
Ada juga orang-orang yang berlari
pontang-panting karena diberi
pakaian dari api yang membakar
tubuh mereka sendiri, siksaan ini
ditambah dengan pukulan cabuk
terbuat dari besi panas yang bergigi
tajam, itulah siksaan bagi mereka
yang berdurhaka kepada kedua
orang tuanya meskipun mereka
beriman kepada Allah. Mereka akan
disiksa terus selama belum
mendapat ampunan dari kedua
orangtuanya. Karena,Allah swr
menyifati orang yang berbuat
durhaka kepada kedua orang tuanya
sebagai orang yang jabbaar syaqiy
‘orang yang sombong lagi celaka’.
Tentang hal ini Allah swt berfirrnan,
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. ‘(Maryam: 32)”
Bahkan ada juga orang yang kikir,
serakah, sering makan harta anak
yatim piatu mereka disetrika dengan
besi panas hingga punggung mereka
hancur luluh sekejap kemudian
punggung mereka pulih lagi lalu
disetrika lagi, dan lain sebagainya.
“Sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan
mereka akan masuk ke dalam api
yang menyala-nyala (neraka)”. (An
Nisaa: 10)
WALLAHUALAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar