Aku umat muslim

Rabu, 16 Juli 2014

Perjalan Rasulullah S.A.W ketika isra’mi'raj

Perjalan Rasulullah S.A.W ketika isra’

mi’raj
Pada 27 Rajab pada malam hari, tiga Malaikat turun ke bumi,
mereka adalah Jibril, Mikail, dan malaikat lainnya. Mereka
bermaksud mengisra’ mi’rajkan nabi
Muhammad S.A.W Mensucikan dan
mengisi hatinya dengan hikmat,
ilmu, yakin, dan islam. Kemudian
beliau dibawa para malaikat itu
untuk perjalanan malam hari (isra’)
dari masjidil haram (makkah) menuju
masjidil aqsha (palestina) beliau
mengendarai seekor binatang mirip
biqhal yang punya kecepatan
bagaikan kilat itu disebut buroq.
Disitulah tempat Rasullulah S.A.W
Melihat makhluk yang menyeramkan
sedang mengejar beliau dengan
membawa kayu obor bernyala-nyala
dan dengan api itu ia bermaksud
hendak membinasakan Rasulullah
saw. Dialah Jin Ifrit. Untuk menolak
dan menghancurkan Ifrit maka jibril
mengajarkan suatu do’a, jarak
Ifritpun sudah semakin dekat
Rasulullah saw. Segera membaca
kalimat do’a, maka jatuh
tersungkurlah Ifrit ke atas tanah dan
terbakar menjadi abu oleh api
obornya sendiri. Rasulullah dan para
malaikat mengerjakan sholat dua
rekaat, dan beliau bertindak sebagai
imam. Selesai sholat, Jibril mengajak
Rasulullah untuk melakukan mi’raj,
yaitu naik ke langit berlapis tujuh,
disanalah
Rasulullah berjumpa dengan ruh
para nabi yaitu:

o Nabi Adam AS
o Nabi Idris AS
o Nabi Isa AS
o Nabi Yahya AS
o Nabi Harun AS
o Nabi Yusuf AS
o Nabi Musa AS
o Nabi Ibrahim AS

Setiap bertemu dengan ruh para
nabi selalu terjadi salam-salaman di
baitul Makmur pada langit ke tujuh
Rasulullah S.A.W melakukan
sembahyang bersama para malaikat,
setelah selesai sholat beliau diajak
melihat syurga, di syurga Rasulullah
S.A.W menyaksikan berbagai macam
kesenangan dan kenikmatan,
keindahan dan kedamaian yang
tiada bandingnya dengan yang ada
di dunia ini sungguh tak
tergambarkan oleh angan-angan
manusia.
Adapun tingkatan Surga yaitu:

* Firdaus
* Jannatul adn
* Jannatun naim
* Jannatul ma’wa
* Darussalam
* Darul Muqamah
* Al-Muqamul-Amin
.




Tidak ada setitik dosa pun yang

terhindar dari hukuman Tuhan, maka selagi hidup di dunia seorang harus melangkah dijalankan yang benar,
yaitu jalan agama yang diridhoi

ALLAH SWT

اَللّهُ اَكْبَرُ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم



“Ya Allah, Zat Yang memiliki

kekuasaan yang agung, yang

memiliki anugerah yang terdahulu,

memiliki wajah yang mulia,
menguasai kalimat-kalimat yang
sempurna, dan doa-doa yang
mustajab, penanggung Hasan dan
Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari
pandangan mata yang memandang,
dari pandangan mata manusia dan
jin. Dan sesungguhnya orang-orang
kafir benar-benar akan
menggelincirkan kamu dengan
pandangan mereka, ketika mereka
mendengar Al-Quran dan mereka
berkata: “Sesungguhnya ia
(Muhammad) benar-benar orang
yang gila, dan Tiadalah itu semua
melainkan sebagai peringatan bagi
seluruh alam. Allah yang
mengabulkan do’a luqmanul hakim
dan mewariskan sulaiman bin daud
a.s. Allah adalah Zat Yang Maha
Pengasih lagi memiliki singgasana
yang Mulia, panjangkanlah umurku,
sehatlah jasad tubuhku , kabulkan
hajatku, perbanyakkanlah harta
bendaku dan anakku, cintakanlah
semua manusia dan jauhkanlah
permusuhan dari anak cucu Nabi
Adam a.s., orang-orang yang masih
hidup dan semoga tetap ancaman
siksa bagi orang-orang kafir. Dan
katakanlah : “Yang haq telah
datang dan yang batil telah
musnah, sesungguhnya perkara
yang batil itu pasti musnah”. Dan
Kami turunkan dari Al-Quran suatu
yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman,
dan Al-Quran tidak akan
menambah kepada orang-orang
yang berbuat aniaya melainkan
hanya kerugian. Maha Suci Allah
Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia
dari sifat-sifat yang di berikan oleh
orang-orang kafir. Dan semoga
keselamatan bagi para Rasul. Dan
segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam.”اَللّهُ اَكْبَرُوَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kamis, 10 Juli 2014

“PEDIHNYA SIKSA NERAKA”


“PEDIHNYA SIKSA NERAKA”



Pengertian Neraka

- Neraka adalah tempat berlakunya

hukum pengadilan Allah bagi orang-

orang yang berdosa dan durhaka

kepadanya.

- Neraka adalah tempat balasan
yang setimpal sesuai dengan
perbuatan atau dosa yang dilakukan
manusia selama hidupnya di dunia.
- Neraka puncak dari segala
kesengsaraan dan kepedihan, tak
ada kesenangan, jauh dari
pertolongan, segala macam siksaan
yang mengerikan telah tersedia,
suara-suara menakutkan, jeritan-
jeritan pilu karena kesakitan, ratap
penyesalan, bau busuk darah dan
nanah menggelegaknya cairan logam
yang panas merebusjasad tak
berkesudahan.



Adapun tingkatan neraka yaitu:



• Jahanam

• Lazha• Jahim

• Hutamah

• Saqar

• Sa’ir

• Hawiyah


kemudian Rasulullah diperlihatkan

siksaan-siksaan yang ada di neraka,

diantaranya:

Rasulullah S.A.W diperlihatkan

seseorang yang dibelenggu kedua

tangan dan kakinya, dibenamkan

kedalam cairan yang mendidih yang
tak terkira panasnya. Mereka
menjerit-jerit kesakitan, setelah
dibenamkan mereka ditarik lagi ke
atas kali ini di tuangkan cairan
logam mendidih dan membara
kedalam mulut mereka. Itulah
siksaan bagi orang-orang yang tak
percaya adanya Tuhan. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda:“Sesungguhnya,
tebal kulit seorang kafir (di neraka)
ialah 42 hasta ukuran orang kuat
yang besar. Giginya sebesar gunung
Uhud, dan sungguh tempat
duduknya dia di Jahannam seluas
Makkah dan Madinah.” (HR. At-
Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat
Shahihul Jami’ no. 2110) Namun,
karena dahsyatnya neraka, kulit
tersebut matang ketika terbakar.
Allah Subhanallahu wa Ta’ala
berfirman: “Sesungguhnya orang-
orang yang kafir terhadap ayat-ayat
Kami, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam neraka. Setiap kali
kulit mereka hangus, Kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain
supaya mereka merasakan azab.
Sesungguhnya Allah Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana.” (an-Nisa: 56)
Kemudian Rasulullah
diperlihatkan orang-orang yang
meninggalkan sholat ketika hidup di
dunia, mereka mendapatkan balasan
tubi menimpa kepala mereka sampai
hancur. Kepala itu tumbuh lagi dan
dipukul lagi, begitulah seterusnya.
“Maka kecelakaanlah bagi orang-
orang yang shalat. (Yaitu) orang-
orang yang lalai dari shalatnya.” (QS.
Al-Ma’un: 4–5). Para ulama
menerangkan bahwa yang dimaksud
“lalai” dalam ayat di atas mencakup
tiga bentuk perbuatan, yaitu:
Menunda-nunda shalat hingga
baru dikerjakan ketika waktu shalat
hampir berakhir.
Mengerjakan shalat tanpa
memperhatikan syarat dan rukunnya
sebagaimana yang diperintahkan.
Mengerjakan shalat tanpa disertai
kekhusyukan dan tanpa merenungi
makna bacaan shalat. Adapun siksa
kubur, yang akan dialami oleh orang
yang lalai dalam shalatnya,
disebutkan dalam hadis Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
sahabat Samurah bin Jundab. Dalam
hadis tersebut diceritakan bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melihat siksa bagi orang yang lalai
dalam shalatnya, yaitu kepalanya
akan dipecahkan dengan sebuah
batu besar dan hal itu dilakukan
berulang kali. (HR. Bukhari)
Ditunjukkan pula balasan bagi
orang-orang yang sengaja
meninggalkan puasa di bulan
ramadhan,Dari Abu Umamah al-
Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wassalam berkata,
“… Kemudian keduanya membawaku,
ternyata ada satu kaum yang
digantung dalam keadaan kaki di
atas dan mulut mereka robek-robek.
Darah mengalir dari mulut mereka.
Aku berkata, ‘Mereka adalah orang
yang berbuka di bulan puasa
sebelum dihalalkan berbuka’.” (HR.
Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.
Lihat ash-Shahihah no 3951,
dinyatakan shahih oleh asy-Syaikhg
Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)
Lalu diperlihatkan orang-orang
yang perutnya mengembung besar
melebihi perutnya, dari mulutnya
keluar cairan nanah yang berbau
sangat busuk, sedangkan sekujur
tubuhnya dirayapi berbagai macam
binatang berbisa yang tiada henti-
hentinya menggigit dan menyengat
sambil mengeluarkan bisa. Itulah
siksaan bagi orang-orang yang suka
berjudi, mabuk-mabukan dengan
minuman keras sehingga lenyap akal
pikiran mereka, memakan makanan
haram pada waktu hidup di dunia.u
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu
Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda,
“Ada tiga macam manusia yang tidak
masuk surga, peminum khamr,
pemutus silaturahim, dan orang
yang mempercayai sihir. Barangsiapa
mati sebagai peminum khamr, maka
Allah memberinya minum dari
sungai Ghuthah. Seseorang
bertanya, ‘Apa itu sungai Ghuthah?’
Rasul menjawab, ‘Sungai yang
mengalir dari kemaluan para
pelacur. Para penghuni neraka
lainnya merasa terganggu oleh bau
kemaluan mereka’.” (HR. Ahmad
dalam Musnadnya 4/399)



“Sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala,

mengundi nasib dengan panah,

adalah perbuatan keji termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan”. (Al
Maaidah: 90)



Kemudian bagi orang-orang yang

suka memfitnah sehingga

mencelakakan orang lain, maka lidah

dan bibirnya dipotong-potong. Lidah

dan bibirnya yang putus itu segera

tumbuh lagi, lalu dipotong lagi

hingga seterusnya.


Di tunjukkan lagi orang-orang

yang mencakari dan menggaruk

badanya sendiri dengan kuku yang

panjang dan tajam, dan

mengucurkan darah. Itulah siksaan

bagi orang-orang yang bertengkar

sesama muslim.,


Ada juga dua orang sedang

berkelahi mati-matian dikelilingi

binatang raksasa, mereka itu adalah

orang-orang yang semasa hidupnya

suka berjudi dan mengadu binatang

seperti ayam, jangkrik, kambing,

kuda dan lain-lain.


Ada sekelompok orang yang

menghadapi daging segar tapi

mereka lebih suka memakan daging

yang amat busuk dari pada daging

segar, itulah siksaan bagi pelaku

zina, mereka berbuat serong padahal

mereka mempunyai istri atau suami
yang sah. Masih hadits dari Abu
Umamah al-Bahili radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam berkata, “… Kemudian
keduanya membawaku, ternyata ada
satu kaum yang tubuh mereka
sangat besar, bau tubuhnya sangat
busuk, paling jelek dipandang, dan
bau mereka seperti bau tempat
pembuangan kotoran (comberan).
Aku tanyakan, ‘Siapakah mereka?’
Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah
pezina laki-laki dan
perempuan’.” (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Ibnu Hibban. Lihat ash-
Shahihah no 3951, dinyatakan
shahih oleh asy-Syaikh Muqbil
dalam ash-Shahihul Musnad)
“Barangsiapa yang melakukan
demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa (nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab
untuknya pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam azab itu”.(Al
Furqaan: 68-69)



Dan ada pula yang berenang di

genangan darah dan nanah yang

panas, mereka di hujani batu-batu

neraka yang panas membara hingga

kepala mereka hancur, itulah siksa

bagi orang yang semasa hidupnya di

duniasuka memakan riba atau
membungakan uang berlipat-lipat.
Lalu di tempat lain terlihat orang-
orang yang ditusuk mulutnya,
telinganya,hidungnya. Itulah siksaan
bagi orang yang mempergunakan
mulut telinga, mata dan hidungnya
untuk berbuat dosa dan maksiat,
dulu mulutnya digunakan untuk
mengumpat, berdusta, bergunjing,
dan berkata kotor, telinga, mata dan
hidung digunakan untuk berbuat
maksiat dan dilarang agama. Dari
Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam bersabda: “Akan
didatangkan seseorang kemudian dia
dicampakkan ke neraka. Maka dia di
sana berputar seperti berputarnya
keledai di tempat penggilingannya,
hingga para penduduk neraka
berkumpul mengelilinginya. Mereka
berkata kepadanya: “Wahai fulan,
bukankah engkau dulu di dunia yang
menyuruh kami kepada yang baik
dan melarang kami dari yang
mungkar?” Usamah berkata, dia
menjawab: “Aku dulu menyuruh
kalian kepada yang baik (tapi) aku
tidak melakukannya. Dan aku
melarang kalian dari yang jelek,
(tapi) aku melakukannya.” (Shahihul
Jami’) Dari Anas bin Malik bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda: “Pada malam
Isra’ aku dibawa kepada beberapa
kaum yang lidah mereka dipotong
dengan gunting api. Setiap kali
selesai dipotong, lidah itu kembali
lagi. Aku berkata: “Siapa mereka itu,
wahai Jibril?” Jibril berkata: “Mereka
adalah para penceramah dari
kalangan umatmu yang mereka
mengucapkan apa yang tidak mereka
lakukan dan mereka membaca
Kitabullah, tapi tidak
mengamalkannya.” (Shahihul Jami’:
128)



Terhadap orang yang

mendustakan ayat seperti Al Qur’an,

mereka akan ditimpa kehinaan dan

siksa yang keras: “Apabila datang

sesuatu ayat kepada mereka, mereka

berkata: “Kami tidak akan beriman

sehingga diberikan kepada kami
yang serupa dengan apa yang telah
diberikan kepada utusan-utusan
Allah.” Allah lebih mengetahui di
mana Dia menempatkan tugas
kerasulan. Orang-orang yang
berdosa, nanti akan ditimpa
kehinaan di sisi Allah dan siksa yang
keras disebabkan mereka selalu
membuat tipu daya.” [Al An’aam
124]



Orang-orang yang mengabaikan

ajaran dan perintah agama serta

tidak yakin dengan adanya Tuhan,

maka kepala mereka disiram dengan

cairan timah panas, tentu saja

mereka melolong kesakitan

terkelupas kulit dan daging dibagian
kepala mereka.



Siksaan bagi koruptor, pemeras,

perampok, dan pencuri tanganya

yang dipotong utuh lagi, namun

segera di potong lagi.



Dan bagi para pelacur, gigolo

(pelacur laki-laki), wanita yang suka

menggugurkan kandungan karena

hubungan gelap dan para

pengusaha rumah pelacur,

digantung dan dibenamkan ke dasar

neraka.


Sedangkan bagi para pelaku homo

seksual dan lesbian, pantatnya

ditusuk dengan besi menyala dan

dipanggang diatas api neraka yang

menjilat-jilat.



Ada juga orang-orang yang berlari

pontang-panting karena diberi

pakaian dari api yang membakar

tubuh mereka sendiri, siksaan ini

ditambah dengan pukulan cabuk

terbuat dari besi panas yang bergigi

tajam, itulah siksaan bagi mereka
yang berdurhaka kepada kedua
orang tuanya meskipun mereka
beriman kepada Allah. Mereka akan
disiksa terus selama belum
mendapat ampunan dari kedua
orangtuanya. Karena,Allah swr
menyifati orang yang berbuat
durhaka kepada kedua orang tuanya
sebagai orang yang jabbaar syaqiy
‘orang yang sombong lagi celaka’.
Tentang hal ini Allah swt berfirrnan,
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. ‘(Maryam: 32)”



Bahkan ada juga orang yang kikir,

serakah, sering makan harta anak

yatim piatu mereka disetrika dengan

besi panas hingga punggung mereka

hancur luluh sekejap kemudian

punggung mereka pulih lagi lalu

disetrika lagi, dan lain sebagainya.


“Sesungguhnya orang-orang yang

memakan harta anak yatim secara

zalim, sebenarnya mereka itu

menelan api sepenuh perutnya dan

mereka akan masuk ke dalam api

yang menyala-nyala (neraka)”. (An

Nisaa: 10)
WALLAHUALAM.