Aku umat muslim

Kamis, 25 September 2014

TANDA - TANDA KEKUASAAN ALLAH SWT DI KA'BAH





Sesungguhnay sangat banyak tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang terdapat di alam semesta ini. Allah SWT memerintahkan manusia agar memperhatikan dan merenungkan tanda-tanda Kekuasaan-Nya itu, agar semakin kokoh seyakinan dan keimanan mereka kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta alam semetsta.
                إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ  | الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. “  (QS. Ali Imran : 190-191).
Adalah suatu hal yang sangat penting bagi seorang muslim untuk selalu memperhatikan dan memikirkan berbagai tanda Kekuasaan atau Kebesaran  Allah. Sehinggabagi orang yang telah beriman, akan semakin kuat imannya kepada Allah, sedangkan bagi orang yang masih lemah iman, agar imannya menjadi kuat.
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ | وَإِلَى  السَّمَاء كَيْفَ رُفِعَتْ | وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? “ (QS. Al Ghasyiah : 17-19).
Manusia itu menyukai peristiwa-peristiwa luar biasa, menyukai keajaiban, yang membuatnya kagum lau mempercayai kekuatan dan kehebatn siapa yang mewujudkan keajaiban atau keluarbiasaan tersebut. Karena itu, ketika para Nabi dan Rasul Allah diutus kepada manusia, Allah SWT membekali mereka dengan mukjizat, sehingga umat manusia yang didatangi oleh seorang Nabi atau Rasul Allah, menjadi percaya bahwa ia sebagai utusan Allah.
Seorang yang melaksanakan Haji atau Umroh, akan menyaksikan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan atau Kebesaran Allah, yang terdapat di Makkah dan sekitarnya, yang terdapat di masjid al-Haram, di Baitullah, sehingga akan membuat semakin beriman kepada Allah, bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidaka ada kebesaran mahluk siapapun yang mampu menandingi Kekuasaan Allah SWT.
Mari kita perhatikan dan renungkan beberapa diantara sekian banyak tanda Kekuasaan Allah di Makkah, dan yang paling agung serta menakjubkan adalah Ka’bah-Baitullah, dan apa-apa yang ada di sekitarnya.
Salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang sangat besar, yang dapat sisaksikan oleh orang yang melaksanakan ibadah Umroh dan Haji adalah adanya Ka’bah-Baitullah, yang merupakan tempat utama pelaksanaan ibadah umroh atau haji. Ka’bah adalah bangunan peribadatan tertua yang ada di muka bumi.
Ka’bah adalah bangunan, atau rumah yang pertama kali dibangun sebagai tempat manusia beribadah kepada Allah SWt. Ka’bah atau Baitullah itu telah ada sejak pertama kali manusia menginjakkan kakinya di bumi. Bahkan, menurut sahabat Nabi bernama Abdullah bin ‘Amr ibn al-‘Ash, “Ka’bah atau Baitullah diciptakan sebelum 2000 tahun sebelum bumi diciptakan. Pada saat itu berbentuk debu putih. Hingga akhirnya Arsy berada di atas air dan bumi berada di bawahnya laksana buah kelapa. Maka dibentangkanlah ia darinya.” (Dikutip dari Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani).
Ada sebuah keterangan dari Abdullah bin Umar yang mengatakan , “Tatkala Allah menurunkan atau mengeluarkan Adam dari surge, Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkan bersamamu satu rumah dan tempat perhentian, yang akan dikelilingi (thawaf) disekitarnya, sebagaimana Arsy-Ku dikeliling. Kemudian dia akan dijadikan tempat shalat, sebagaimana di jadikan tempat shalat…”
Berbagai keterangan menyebutkan, bahwa pembangunan Ka’bah itu semula-mula dilakukan oleh malaikat, kemudian oleh Nabi Adam ‘alaihissalam. Dengan demikian, bisa dibayangkan, betapa sangat tuanya bangunan Ka’bah, yanga sama dengan umur manusia dengan menghuni bumi, dan mungkin lebih tua dari bumi, dan Ka’bah itu tetap ada dan kokoh berdiri hingga saat ini, bahkan hingga terjadi hari kiamat.
Allah SWT berfirman,

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran :96).
Sejarah mencatat bahwa bangunan-banguna megah, istana-istana raja, benteng-benteng kokoh yang pernah dibangun oleh para penguasa, para raja, yang lebih belakangan adanya sesuai masa hidup dan kekuasaan raja tertentu, akan tetapi banguna-bangunan yang kokoh itu telah hancur, telah musnah, sementara Ka’bah jauh lebih tua dari pada bangunan-bangunan manusia tersebut.
Banyak bangunan-bangunan bersejarah, yang pada masa lalu banyak di kunjungi oleh manusia, karena bangunan tersebut sedemikian indah dan tersohor pada masanya. Tapi kini bangunan tersebut hanya tinggal nama dan peninggalan sejarah masa lalu, dan manusia tidak lagi tertrarik mengunjunginya.
Sungguh berbeda dengan Ka’bah atau Baitullah yang sejak awal adanya selalu ramai dikunjungi oleh manusia (kaum muslim) hingga saat ini, dan semakin lama kian bertamabah banyak kaum muslim yhaji atau umroh).
ang mengunjungi Ka’bah untuk melaksanakan ibadah (
Bahkan, karena keinginan kaum muslim dari seluruh penjuru dunia untuk mendatanginya lebih banyak dari pada daya tamping tempat-tempat beribadah di Ka’bah atau Tanah Suci Makkah, maka harus dibuat aturan pembatasan jumlah kaum muslim dari setiap Negara, yang hendak menunaikan haji, setiap kali dating musim haji.
Inilah salah satu bukti Kebesaran dan Kekuasaan yang Allah SWT tunjukan melalui Ka’bah dari maksud dan rencana jahat orang kafir untuk menghancurkannya, seperti yang pernah dilakukan oleh Abrahah dengan pasukan bergajahnya.
Di dalam berbagai kisah tentang perjalanan Abrahah dan pasukan bergajahnya ke Mekkah untuk menghancurkan  Ka’bah, telah terjadi berbagai peristiwa, yang menunjukan perlindungan Allah terhadap Ka’bah. Diantaranya, “Bahwa Allah telah membuat gajah dan pawangnya menjadi buta, lalu duduk meminta makannan kepada orang-orang.” (Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam). Diriwayatkan pula, “Bahwa ketika gajah yang paling besar pada pasukan Abrahah telah mendekati dataran tinggi Mekkah, tiba-tia gajah itu tiadak mau berjalan kea rah Mekkah. Dan pada waktu Abrahah mengalihkan gajah tersebut kea rah lain, maka gajah itu mau berjalan.”
Dan akhirnya Abrahah dan pasukan bergajahnya dihancurkan oleh Allah SWT. Dan Allah mengabadikan peristiwa tersebut di dalam Al-Quran, “Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipudaya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Allah mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.” (QS. Al Fiil : 1-5).